Judul
Asli : The Screaming Staircase
Judul
Terjemahan : Undakan Menjerit
Pengarang
: Jonathan Stroud
Alih
Bahasa : Poppy D. Chusfani
Editor
: Barokah Ruziati
Seri
: Lockwood & Co (Buku Pertama)
Halaman
: 424 hlm; 20 cm
Genre
: Horor, Misteri
….berhentilah mencemaskan masa lalu! Masa lalu hanya untuk hantu. Kita semua pernah melakukan hal-hal yang kita sesali….
(Anthoni Lockwood- hlm 400)
The Screaming Staircase merupakan
buku pertama yang saya miliki dari beberapa buku karya Jonathan Stroud. Setelah
itu, koleksi
bertambah dengan terbelinya tiga buku The
Bartimaeus Trilogy dan satu buku terakhir sambungan dari The Streming
Staircase, The Wisphering Skull yang baru bisa dikoleksi 3 hari yang lalu.
Sebenarnya kepingin langsung baca The
Whispering Skull, tapi karena cerita dari novel sebelumnya udah mulai lupa
dan kenyataan bahwa novel sebagus ini kurang “sreg” rasanya kalau gak dibuat
tulisan di blog, akhirnya The Screaming
Staircase pun selesai dibaca ulang beberapa hari yang lalu.
The Screaming Staircase berkisah
dengan latar kota London yang ikut merasakan dampak dari menyebarnya wabah
hantu di seluruh penjuru negeri. Penyebabnya sulit dipastikan, namun yang jelas "Masalah" ini telah berlangsung sejak lima puluh atau enam puluh tahun lalu. Banyak kasus
hantu bermunculan setelahnya. Terjadi kerusuhan dan demonstrasi besar-besaran
di tengah masyarakat. Gereja-gereja dan masjid-masjid makin populer oleh
orang-orang yang ingin menyelamatkan diri.
Pemerintah pun turun tangan menangani
keresahan masyarakat, jam-jam malam diterapkan dan produksi lentera-hantu
digalakkan. Lalu dari pihak swasta, bermuncullah berbagai agensi-agensi psikis
pertama seperti Fittes dan Rotwell untuk menangani bermunculannya hantu di segala penjuru negeri. Dan tidak lama kemudian, tumbuh banyak
agensi kecil yang menjadi saingannya. Namun Masalah masih saja tak bisa
dipecahkan.
Masyarakat pun terbiasa hidup dengan kenyataan baru. Hampir semua orang-orang dewasa (kecuali yang bekerja di agensi sebagai penyelia) mengunci diri di rumah-rumah mereka yang penuh besi. Dan hampir semua anak-anak menjadi pekerja operatif di garis depan untuk menangkal hantu karena sensitivitas psikis ekstrem terdapat di usia muda belia.
Masyarakat pun terbiasa hidup dengan kenyataan baru. Hampir semua orang-orang dewasa (kecuali yang bekerja di agensi sebagai penyelia) mengunci diri di rumah-rumah mereka yang penuh besi. Dan hampir semua anak-anak menjadi pekerja operatif di garis depan untuk menangkal hantu karena sensitivitas psikis ekstrem terdapat di usia muda belia.
Lucy Joan Carlyle awalnya merupakan
pekerja operatif berbakat di kampung halamannya. Ia memutuskan pindah ke London
setelah seluruh rekannya tewas karena serangan hantu dalam satu kasus yang
mereka tangani. Setelah hampir putus asa karena ditolak oleh hampir selusin
agensi psikis di London, ia pun diterima oleh Lockwood & Co.
Lockwood & Co adalah agensi kecil
yang terdiri dari tiga orang tanpa penyelia dewasa. Kehadiran Lucy menggantikan
pekerja sebelumnya yang tewas dalam sebuah kasus. Bersama Anthony Lockwood yang
memiliki daya lihat yang cukup tajam, George Cubbins yang hobi berlama-lama meriset
kasus sebelum berangkat ke lapangan, Lockwood & Co menjadi lengkap dengan
Lucy yang memiliki bakat mendengar dan merasa yang luar biasa. Bersama-sama
mereka beraksi membasmi hantu di sudut-sudut kota London.
Setelah mendapatkan kasus yang remeh
temeh berkenaan dengan hantu tipe satu yang lemah dan roh bayangan yang selalu
mengintai di sudut ruangan, akhirnya Lockwood & Co. mendapatkan kasus yang
menarik. Mereka menangani kasus gangguan-gangguan
yang terjadi pada keluarga Hope
setelah Mr. Hope tewas jatuh dari tangga. Namun yang mereka dapatkan di rumah
itu di luar dugaan. Terdapat Roh tipe dua yang bersumber dari seorang wanita bernama
Annabel Ward yang jasadnya telah
tertanam puluhan tahun di tembok rumah yang mengamuk. Karena persiapan yang
kurang, kasus ini pun berakhir dengan fatal. Sebagian rumah Keluarga Hope
terbakar.
Lockwood & Co terancam bubar karena
tak sanggup membayar ganti rugi kapada keluarga Hope. Di satu sisi, mereka pun
dibingungkan oleh teka-teki tentang kematian Annabel Ward dan kenapa ada orang
yang begitu tertarik sehingga ingin mencuri kalung yang merupakan sumber hantu
Annabel Ward. Dan ketika masalah semakin sulit, angin segar datang dari
pengusaha kaya raya bernama Mr John Fairfax yang menawarkan kasus besar dengan
imbalan besar. Roh Annabel Ward pun mesti menunggu dan terkunci di kalung yang
merupakan sumbernya, sementara Lockwood dan kawan-kawan harus menginap di salah
satu rumah paling berhantu di Inggris.
Teka-teki dan misteri pun sebenarnya
saling terkait. Nyawa mereka pun hampir melayang sejalan dengan teka-teki yang
makin terjawab di permukaan. Sanggupkah Lockwood & Co memecahkan misteri
kematian Annabel Ward dan mengembalikan kondisi perusahaan yang hampir
terpuruk?
****
The
Screaming Staircase bisa dibilang merupakan campuran antara genre horor,
detektif dan misteri sekaligus. Banyak bagian-bagian dalam novel ini yang membuat
saya mengungsi di kamar sebelah. Alur ceritanya berjalan maju mundur dan
berjalan dengan cepat. Bagi saya sendiri novel ini sangat seru. Dan saya kagum
dengan Jonathan Stroud yang mampu menggambarkan suasana kota London yang suram,
seakan dia menciptakan dunianya sendiri.
Jonathan Stroud mampu menghadirkan novel horor yang jauh dari unsur klenik. Alih-alih memasukkan unsur klenik seperti dukun atau paranormal, The Screaming Staircase mampu menyajikan kisah menegangkan dengan pertempurannya yang khas dan membuat pembaca penasaran dengan nuansa misteri dan detektif sekaligus.
Kovernya pun didominasi warna hitam, sangat cocok dengan dunia gelap para hantu. Kesan horor pun tertangkap bolongan dari lubang kunci di cover yang tembus ke halaman selanjutnya yang bergambar wanita kecil yang menatap tajam ke pembaca.
Kovernya pun didominasi warna hitam, sangat cocok dengan dunia gelap para hantu. Kesan horor pun tertangkap bolongan dari lubang kunci di cover yang tembus ke halaman selanjutnya yang bergambar wanita kecil yang menatap tajam ke pembaca.
Dari bagian isi, ceritanya sangat
mengalir dan mampu membuat pembaca ketakutan dan penasaran sekaligus. Tapi ada
satu hal yang cukup agak aneh dari tokoh-tokohnya, berasa aneh aja, tokohnya
dinyatakan sebagai anak belasan tahun tapi kok percakapannya seperti orang
dewasa. Selain itu, di tengah-tengah cerita ada satu bagian yang sedikit
mengganggu alur, yaitu pada bagian yang menggambarkan kehidupan Lucy di masa
lalu. Berasa buang-buang waktu aja.
Secara umum, The Screaming Staircase mampu memuaskan saya. Dan cukup penasaran
juga untuk membaca kisah selanjutnya. Gak nyesel deh baca buku ini. Untuk kesuluruhan,
saya kasih 4,5 dari 5 bintang untuk novel ini. Silahkan dibaca J
Kalau menurut saya justru masuk akal dialognya seperti orang dewasa, karena dunia di buku ini adalah distopia di mana anak-anak dan remaja menanggung beban sebagai pencari nafkah dan tulang punggung keamanan negara. Jadi pola pikir mereka sejak kecil sudah berbeda dengan di dunia nyata kita ini. Tekanan hidup membuat mereka harus dewasa sejak awal.
ReplyDelete