Danielle Steel. Sebelumnya saya
pernah membaca buku hasil pengarang yang satu ini. Buku tersebut saya pinjam di
Perpustakaan Wilayah Aceh beberapa tahun lalu. Alasannya simpel, karena sampulnya
yang sudah hancur. Asumsinya sampul buku hancur karena banyak di pinjam. Dan
karena banyak yang pinjam, pasti isinya bagus (belakangan saya tau kalau buku
bersampul hancur tidak selalu bagus, bisa saja karena bukunya yang udah tua).
Saya tak ingat lagi judul bukunya apa, tapi yang masih saya ingat, bukunya
berkisah tentang cinta. Kesan yang masih saya ingat sampai sekarang adalah buku
itu bagus dan saya menyukai gaya tulisannya. Lalu minggu kemarin, ketika sedang
kepengen membaca, akhirnya saya membeli novel ini.
![]() |
Karena kesan baik dari buku
Danielle Steel lah saya beli buku ini. Pengennya beli karangan yang terbaru,
tapi karena kantong yang menipis, jadilah buku ini. Walaupun sampulnya udah
kusam, bodo amat, yang penting kan isinya.
Buku ini berjudul Remembrance atau judul versi
Indonesianya Labirin Kenangan. Berkisah
tentang perjalanan hidup wanita berdarah Italia bernama Serena dan keluarganya.
Kisah bermula ketika kembalinya Serena untuk menjenguk neneknya setelah perang
usai pada tahun 1945. Ia sebenarnya adalah seorang anak bangsawan yang
mengungsi ke Amerika karena keadaan yang tak kondusif. Ayah dan ibunya mati di
tembak akibat fitnah dari pamannya sendiri. Dan sekembalinya ke Venezia
kesedihannya semakin mendalam karena neneknya sebagai satu-satunya keluarga
yang masih ia sayangi dan tersisa telah tiada. Ia semakin membeci pamannya
karena semua harta haknya pun dirampas. Yang tersisa dari masa lalunya hanyalah
pelayan keluarga dan nama kebangsawanan yang ia pun tak bangga menggunakannya.
Remembrance bercerita tentang perjalanan Serena dalam merajut
kembali kisah hidupnya yang hancur berkeping-keping. Ia hidup sebatangkara dan
hanya pelayan masa kecilnya lah teman ia masa kini. Setelah kembali dari
Amerika setelah perang, Serena memutuskan untuk bekerja di Palazzo (Rumah Serena dulu) yang telah dimiliki orang lain sebagai salah satu pelayan. Ia ingin dekat dengan pelayan masa kecilnya yang masih bekerja di
sana, dan juga ingin dekat dengan masa lalunya sebelum perang melanda di rumah
itu. Setelah beberapa lama bekerja di sana, ia merajut kisah cinta dengan seorang
perwira Amerika yang bermarkas dan menetap di Palazzo.
Kehilangan harta dan bekerja sebagai pelayan di rumah suaminya (B.J. Fullerton), membuat hubungan mereka tidak mudah. B.J fullerton ialah seorang Mayor dari Amerika yang bertugas di Italia. Keputusan
mereka menikah di tentang oleh keluarga B.J Fullerton. Serena ditolak oleh
hampir semua anggota keluarga suaminya kecuali satu adik suaminya yang bernama
Teddy. Ia selalu bersikap baik padanya. Keluarga Fullerton yang dikenal sebagai
keluarga terhormat dan ternama merasa malu karena salah satu keluaga mereka
menikah dengan wanita pampasan perang yang “bukan siapa-siapa”.
Kedatangan Serena dan B.J
Fullerton ke Amerika pun tak mendapat sambutan yang baik. Penghinaan dari ibu mertuanya
(Margaret) dan pengasingan dari keluarga suaminya tak mampu mengganggu
keharmonisan pasangan ini. Sampai pada suatu saat sang suami meninggal dalam
sebuah tragedi pra perang di Korea. Serena pun harus menghidupi sendiri anak
semata wayang hasil perkawinannya (Vanessa) di Amerika. Ia memulai kisah
hidupnya dari awal lagi sebagai orang tua tunggal dan hanya mendapat dorongan
Teddy, adik iparnya.
Serena memulai babak ke duanya
mencari kebahagiaan. Ia meraih kesuksesan atas pekerjan yang ia jalani sebagai
model papan atas. Namun kisahnya kembali murung ketika Serena salah ambil
langkah untuk menikah dengan Fotografer terkenal, Vasili Arbus. Dari pernikahan
ini mereka mendapatkan seorang anak perempuan bernama Charlotte Andrea.
Untuk sesaat, saya merasa kecewa
pada Serena selaku tokoh utama dalam novel ini. Sebelumnya ia digambarkan
sebagai seorang wanita yang sangat cantik, baik hati dan bijaksana. Dibalik
segala penderitaanya yang telah ia alami sepanjang hidupnya, ia masih saja bisa
memaafkan orang lain atas perbuatan buruk yang ia alami. Siapa sih yang tidak
jatuh cinta pada wanita seperti itu. Di hina habis-habisa oleh mertua dari suaminya
ia tetap masih bisa bijaksana dan menolak membalas.
Jujur saja, pada bagian tengah
cerita, saya sempat kecewa dan memtuskan untuk berhenti membaca novel ini.
Serena selaku tokoh super baik melakukan kesalahan. Bagaimana mungkin Serena
bisa dengan bodoh memutuskan menikah dengan lelaki yang baru dikenalnya?
Bagaimana mungkin ia mengabaikan saran Teddy atas keputusannya yang
terburu-buru menikah? Bagaimana mungkin kali ini hia mengabaikan kata hati dan
hanya menuruti nafsu sedangkan sebelumnya segala keputusan yang ia ambil
dilakukan dengan bijaksana?
Setelah mengabaikannya selama dua
hari dan berpikir sebantar, saya putuskan untuk tetap melanjutkan. Bukankah ini
yang namanya manusia. Inilah hidup. Apakah logis jika kita berharap bahwa tokoh utama hanya
memiliki kebaikan tanpa kekurangan sedikit pun. Bukankah seperti itulah seorang
individu, ada baik dan kurangnya. Justru rasanya sedikir menyebalkan kalau
mmbaca tokoh fiksi yang semuanya bagus dari ujung rambut dari ujung kaki.
Terlalu naif.
Ia telah mengalami banyak
kepedihan dalam hidupnya. Di tinggal mati oleh kedua orang tuanya dalam sebuah
peristiwa mati, mendadak kehilangan suaminya, dan harus menghadapi mertua yang
selalu membencinya, dan harus bekerja keras mengurusi diri dan anaknya membuat
ia rindu untuk hidup bahagia. Dan ketika mendapatkannya, ia lupa dan terlena.
Seperti yang tertulis di balik
cover buku, keputusan untuk menikah dengan Vasili berakhir tragis. Lalu
bagaimanakah kelanjutan hidup Vanessa dan adik tirinya Charlotte setelah
kejadia tragis yang menimpa orang tuanya?. Silahkan baca kisahnya sendiri. :D
****
Rasanya udah lama gak baca buku
berkualitas. Bagi saya sendiri, banyak
suasana haru yang hadir ketika membalik lembar-lembaran buku ini. Terlepas dari
gaya cinta-cintaan orang barat yang berbeda dengan kehidupan orang timur dan
Islam, bagi saya buku ini sangat menarik di baca. Dan seandainya kita bisa
nahan kekecewaan dari sikap tokoh utama di tengah cerita dan bisa menghabiskan
isi buku, ada banyak hikmah yang bisa didapat di lembar kertas berakhir. Untuk
buku ini, saya kasih 4,5 bintang dari 5 bintang. Jika aja saya gak memaki tokoh
utama di tengah cerita dan dikurangin sedikit hubungan nyeleneh pada cerita,
saya akan kasih 5 bintang. Subjektif banget ya kedengerannya.
Terakhir, Ada kutipan
(paragraf :D) bagus yang ingin saya bagi
di sini dari isi buku. Selamat membaca
“Tidak, kau harus berhenti melihat akhir hubungan mereka, Vanessa. Kau
harus melihat awalnya. Ketika hal itu mempunyai arti sesuatu. Jika selalu
melihat kepulan asap di belakang kendaraan, kau takkan pernah melihat keindahan
mesinnya ------- segala sesuatu indah selama beberapa saat. Beberapa hal
mempunyai arti besar dalam kehidupan, apa yang terjadi kemudian tak selalu
penting. Hidup ibumu berakhir tragis tapi tetap punya makna besar. Mereka punya
anak yang merupakan sumber kebahagiaan bagi semua orang yang mengenalnya,
khususnya bagiku. Seperti juga kau buah cinta ibumu kepada ayahmu. Ketika
ayahmu meninggal, tak ada keindahan cinta mereka yang terlupakan, karena ada
kau. Kau harus belajar mengenang keindahan itu, Vanessa, hanya saat indah itu…
tak mencoba meraih semuanya.”
Judul : Remembrance
(Labirin Kenangan)
Pengarang : Danielle
Steel
Penerbit : Gramedia
Pustaka Utama
Tebal : 592
Halaman
Jenis : Non
Fiksi
Terbit : Januari
1991
No comments:
Post a comment